PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
MARKETPLACE
Disusun Oleh :
Izza Prayoga [4114063]
Dosen Pembimbing :
FAKULTAS TEKNIK PRODI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL 'ULUM JOMBANG
TAHUN 2016
Kata Pengantar
Puji
syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen
mata kuliah “Pengembangan Dan
Implementasi Sistem Informasi” yang telah banyak membimbing penulis
sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “MARKETPLACE”.
Semakin
pesat-nya perkembangan internet sekarang ini menciptakan hal – hal baru yang mempermudah
kegiatan manusia, salah satu nya adalah “MARKETPLACE”. Penulis ingin memberikan
gambaran tentang apa dan bagaimana “MARKETPLACE” itu, untuk itulah makalah ini
sengaja di buat agar pembaca tidak awam lagi dengan istilah “MARKETPLACE”.
Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini,
oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik, dan saran yang membangun
agar penulis bisa memperbaiki kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan dan
penulisan makalah.
Semoga
makalah ini bisa berguna dan bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan
khususnya bagi penulis sendiri.
Jombang, 08 Mei 2016
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Dunia maya yang tercipta karena
berkembangnya teknologi internet, secara tidak langsung membentuk sebuah pasar
atau arena perdagangan tersendiri yang kerap dinamakan sebagai e-Marketplace
(beberapa praktisi manajemen menyebutnya sebagai Marketspace). Sebagaimana
pasar dalam pengertian konvensional, yaitu tempat bertemunya penjual dan
pembeli, di dalam e-Marketplace berinteraksi pula berbagai
perusahaan-perusahaan di dunia tanpa dibatasi oleh teritori ruang (geografis)
maupun waktu. Beragam produk dan jasa dalam berbagai bentuknya dicoba
ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan yang telah “go internet” ini dalam
berbagai domain industri, sehingga menghasilkan suatu nilai dan volume
perdagangan yang tidak kalah besar dari pasar konvensional.
BAB II
PEMBAHASAN
E-Marketplace adalah sebuah pasar online dimana
pembeli dan penjual bertukar barang atau jasa.
E-Marketplace :
- Front End :
Bagian dari proses bisnis e-seller melalui interaksi antar pelanggan.
- Back End :
Kegiatan yang mendukung pemenuhan pesanan online, manajemen persediaan,
pembelian, pembayaran, pengemasan dan pengiriman pemasok.
Jenis-jenis
E-Marketplace
- Private E-Marketplace
Pasar online yang dimiliki atau dikelola oleh satu
perusahaan (Perusahaan tersebut mempunyai kendali atas setiap transaksi di
dalam pasar tersebut)
- Sell-side E-Marketplace
Sebuah private e-marketplace dimana satu perusahaan
menjual produk untuk perusahaan yang memenuhi syarat.
- Buy-side E-Marketplace
Sebuah private e-marketplace dimana satu perusahaan
membuat pembelian dari pemasok yang diundang
- Public E-Marketplace
Pasar online yang dimiliki atau dikelola oleh pihak
ketiga yang independen.
- Vertical E-Marketplace
Hanya industri tertentu yang sepenuhnya berorientasi
pada kebutuhan yang berbeda dari kelompok tertentu. Pembeli dan penjual dalam
industri tersebut dihubungkan untuk meningkatkan efisiensi biaya operasi,
pasokan, persediaan dan waktu siklus.
- Horizontal E-Marketplace
Disesuaikan dengan fungsi atau proses yang penting
dalam banyak industri. Mereka berjalan di beberapa industri atau banyak dan
fokus pada pengetahuan yang tepat dari proses yang tepat untuk mencapai hasil
yang optimal.
Evolusi dalam
Marketplaces
Secara prinsip, e-Marketplace berkembang melalui empat
tahapan evolusi berdasarkan konsep yang dikembangkan oleh Warran D. Raisch.
Keempat tahapan evolusi tersebut masing-masing adalah:
• Commodity Exchanges
• Value-Added Services
• Knowledge Networks
• Value Trust Networks
Commodity
Exchanges
Pada bentuk awal ini, e-Marketplace merupakan arena
tempat bertemunya berbagai pihak atau entiti yang memilki tujuan utama untuk
berdagang (transaksi jual-beli). Produk atau jasa yang paling cocok untuk
diperdagangkan dalam e-Marketplace ini adalah yang bersifat komoditas.
Alasannya adalah karena selain sesuai dengan karakteristik transaksi dagang
yang cepat dan berjangka pendek, barang-barang komoditas ini mudah sekali
menentukan harganya sehingga tidak sulit jika dipertukarkan secara
internasional (dengan memakai standar pembayaran semacam kartu kredit dan
transfer bank). Perbedaan yang mendasar antara pasar konvensional dengan
e-Marketplace jenis ini adalah pada konsep transparansi. Di sisi pembeli (buyer
transparency), besar sekali manfaat yang diperoleh jika bertransaksi di pasar
ini karena melalui internet harga-harga produk maupun jasa dapat secara
transparan diketahui. Artinya, karena begitu banyaknya pemasok (suppliers)
produk atau jasa yang sama, maka seorang calon pembeli dapat melakukan
pengecekan dan perbandingan antara masing-masing harga yang ditawarkan
tersebut, tentu saja dengan tujuan untuk mencari harga termurah. Selain harga,
transparansi terhadap kualitas pelayanan, aturan garansi, fasilitas asuransi,
dan jaminan pelayanan purna jual merupakan beberapa hal yang dapat pula
diperbandingkan keberadaannya oleh para calon pembeli. Untuk produk-produk
khusus, dimana tidak banyak pemasok yang menawarkannya, aspek transparansi
dapat pula terlihat, karena pembeli dapat melakukan perhitungan tersendiri
mengenai tingkat kewajaran harga yang ditawarkan pemasok tersebut (karena pada
dasarnya sebuah perusahaan harus melalui beberapa tahap aktivitas/proses
penciptaan produk yang dengan mudah dapat dihitung biayanya per tahap melalui
pengecekan lansung di internet). Di sisi penjual pun manfaat transparansi dapat
diperoleh (supplier tranparency). Manfaat pertama adalah diketahuinya tingkat
kompetitif yang ada dengan cara mempelajari bagaimana para pesaingan bisnisnya
berusaha merebut calon pembeli yang ada di internet. Dengan mengetahui hal
tersebut, maka dengan mudah dapat disusun strategi bersaing yang efektif tanpa
harus mengeluarkan biaya khusus (biasanya dialokasikan untuk mempelajari pasar
dan perilaku pelanggan). Manfaat kedua adalah sebuah perusahaan pemasok dapat
benar-benar memilih rekanan atau mitra kerja bisnisnya yang paling cepat,
murah, dan berkualitas baik, karena dengan mudahnya pemasok tersebut dapat
melakukan pengecekan terhadap kinerja mitra bisnis tersebut melalui internet.
Mekanisme transparansi yang terjadi di e-Marketplace ini perlahan-lahan akan
membentuk sebuah pasar perdagangan yang sangat efisien, yang terasa sulit dan
membutuhkan waktu lama untuk terjadi di pasar konvensional. Bentuk-bentuk
bisnis semacam lelang dan jual-beli produk retail merupakan primadona dalam
arena perdagangan virtual ini.
Value Added
Services
Perkembangan berikutnya dari e-Marketplace akan menuju
kepada terbentuknya sebuah arena dimana terciptanya sebuah bentuk
penawaran-penawaran baru terhadap sebuah metode jual-beli yang belum/sulit
terjadi di pada pasar konvensional (value added services). Filosofi utama yang
mendasari jenis perdagangan ini adalah suatu pandangan yang mengatakan bahwa
setiap konsumen (atau calon pembeli) adalah unik, sehingga mereka sebenarnya
mengharapkan untuk memperoleh atau dapat membeli produk atau jasa yang khusus
sesuai dengan kebutuhan atau kesukaan masing-masing individu. Dengan kata lain,
perusahaan harus mampu menghasilkan dan menawarkan produk atau jasa yang dapat
di-tambahsulam-kan (tailor made) sesuai dengan keinginan unik pelanggan. Selain
variasi produk yang dapat disesuaikan, harga, cara pengiriman, lama garansi,
jenis asuransi, dan hal-hal lain pun dapat dipilih sesuka hati konsumen. Di
e-Marketplace, hal ini sangat mudah dilakukan karena banyak sekali aspek-aspek
penciptaan produk atau jasa yang dapat dengan mudah di-digitalisasi-kan.
Semakin hal serupa tidak dapat dilakukan di pasar konvensional, semakin besar
value added yang ditawarkan oleh eMarketplace. Industri dengan produk-produk
yang dapat di-digital-kan merupakan primadona di e-Marketplace ini seperti:
media dan publikasi, musik dan rekaman, hiburan, kurir, dan lain sebagainya.
Knowledge Networks
Perkembangan berikutnya dari e-Marketplace adalah
menuju ke sebuah komunitas yang berbasis pengetahuan (knowledge). Perusahaan
adalah merupakan kumpulan dari sumber daya manusia dengan kompetensi dan
keahlian yang beragam. Interaksi antara perusahaan dengan mitra bisnis,
stakeholder (yang berkepentingan), dan konsumen merupakan tidak hanya merupakan
sebuah komunikasi pasif belaka, namun di dalamnya terkandung aspek-aspek
pengetahuan yang secara sadar atau tidak saling dipertukarkan. Lihatlah
bagaimana dengan hanya berbekal fasilitas browsing dan situs-situs portal,
seseorang yang sangat awam di bidang tertentu dalam waktu singkat dapat memiliki
berbagai referensi berharga berkualitas tinggi untuk dipelajari. Tidak pernah
terbayangkan sebelumnya bahwa hanya dengan berbekal email dan situs (homepage),
seorang individu dapat mengembangkan bisnis dengan berbagai sumber daya data
dan informasi yang telah tersedia gratis di internet. Di samping itu,
perusahaan pun dapat “belajar” banyak dari perusahaan-perusahaan lain, baik
yang merupakan mitra bisnis atau pun para pesaingnya. Konsumen pun menjadi
bertambah “pintar” karena hampir tidak ada lagi hal yang dapat disembunyikan
oleh para penjual produk atau jasa. Hampir tidak ada lagi produk atau jasa
dengan kualitas buruk yang mampu bertahan lama di pasaran karena konsumen akan
“diberitahu” oleh sumber-sumber lain melalui internet mengenai produk atau jasa
yang buruk mutunya tersebut. E-Marketplace ini secara tidak langsung akan
meningkatkan kualitas perdagangan di dalam kehidupan manusia, karena sudah
tidak ada lagi yang dapat 3 dikelabui atau “dibodohi” oleh siapapun. Setiap
tawaran, ajakan, data, maupun informasi dapat dengan mudah dicek kebenarnnya di
internet.
Value Trust
Networks
Akhirnya e-Marketplace akan berkembang ke sebuah
jejaring yang merupakan pusat bertemunya berbagai individu, komunitas,
institusi, perusahaan, bisnis, pemerintah, negara, dan entiti-entiti lain yang
kehadirannya merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Berbagai
interaksi yang tidak efisien dan efektif lagi dilakukan di pasar konvensional
akan segera beralih ke e-Marketplace. Komunitas manusia akan terbentuk di dunia
maya berdasarkan kepentingannya masing-masing (workgroups). Tentu saja
interaksi tersebut dapat terwujud jika jejaring e-Marketplace yang ada dapat
dipercaya. Berbagai prasyarat yang harus dipenuhi oleh eMarketplace untuk
menuju kepada lingkungan tersebut di antaranya adalah: faktor keamanan dalam
bertransaksi, jaminan privasi dalam berkomunikasi, adanya standar pertukaran
informasi antar institusi yang disepakati, dan berlakunya hukum dunia maya yang
efektif. Pada akhirnya nanti, akan terjadi konvergensi yang utuh antara pasar
konvensional dengan e-Marketplace. Apapun bentuknya nanti, yang pasti akan
mendatangkan dampak positif dan negatif bagi kelangsungan hidup manusia. Yang
penting untuk dicermati adalah bagaimana memanfaatkan kemajuan dan inovasi teknologi
yang ada untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Tanpa adanya usaha ke
arah itu, nischaya kehadiran teknologi justru akan mempercepat kemusnahan komunitas
manusia di bumi ini.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Evolusi e-Marketplace dalam
dunia bisnis berkembang melalui berbagai tahapan-tahapan untuk dapat mendukung pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen
dapat memperoleh suatu produk dengan harga yang lebih murah. Begitu juga jenis antarmuka
web yang dipilih dengan pertimbangan fleksibilitas implementasi perangkat lunak
untuk kemudahan pengguna, deployment, serta
kemampuan cross platform.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar