Sabtu, 07 Mei 2016

PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
MARKETPLACE


Disusun Oleh :
Izza Prayoga [4114063]



Dosen Pembimbing :


FAKULTAS TEKNIK PRODI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL 'ULUM JOMBANG
TAHUN 2016




Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah “Pengembangan Dan Implementasi Sistem Informasi” yang telah banyak membimbing penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “MARKETPLACE”.
Semakin pesat-nya perkembangan internet sekarang ini menciptakan hal – hal baru yang mempermudah kegiatan manusia, salah satu nya adalah “MARKETPLACE”. Penulis ingin memberikan gambaran tentang apa dan bagaimana “MARKETPLACE” itu, untuk itulah makalah ini sengaja di buat agar pembaca tidak awam lagi dengan istilah “MARKETPLACE”.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik, dan saran yang membangun agar penulis bisa memperbaiki kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan dan penulisan makalah.
Semoga makalah ini bisa berguna dan bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis sendiri.



                                                                                         Jombang, 08 Mei 2016



                                                                                         Penulis



BAB 1

PENDAHULUAN


Dunia maya yang tercipta karena berkembangnya teknologi internet, secara tidak langsung membentuk sebuah pasar atau arena perdagangan tersendiri yang kerap dinamakan sebagai e-Marketplace (beberapa praktisi manajemen menyebutnya sebagai Marketspace). Sebagaimana pasar dalam pengertian konvensional, yaitu tempat bertemunya penjual dan pembeli, di dalam e-Marketplace berinteraksi pula berbagai perusahaan-perusahaan di dunia tanpa dibatasi oleh teritori ruang (geografis) maupun waktu. Beragam produk dan jasa dalam berbagai bentuknya dicoba ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan yang telah “go internet” ini dalam berbagai domain industri, sehingga menghasilkan suatu nilai dan volume perdagangan yang tidak kalah besar dari pasar konvensional.

BAB II
PEMBAHASAN
E-Marketplace adalah sebuah pasar online dimana pembeli dan penjual bertukar barang atau jasa.
E-Marketplace :
- Front End     : Bagian dari proses bisnis e-seller melalui interaksi antar pelanggan.
- Back End      : Kegiatan yang mendukung pemenuhan pesanan online, manajemen persediaan, pembelian, pembayaran, pengemasan dan pengiriman pemasok.
Jenis-jenis E-Marketplace
- Private E-Marketplace
Pasar online yang dimiliki atau dikelola oleh satu perusahaan (Perusahaan tersebut mempunyai kendali atas setiap transaksi di dalam pasar tersebut)
- Sell-side E-Marketplace
Sebuah private e-marketplace dimana satu perusahaan menjual produk untuk perusahaan yang memenuhi syarat.
- Buy-side E-Marketplace
Sebuah private e-marketplace dimana satu perusahaan membuat pembelian dari pemasok yang diundang
- Public E-Marketplace
Pasar online yang dimiliki atau dikelola oleh pihak ketiga yang independen.
- Vertical E-Marketplace
Hanya industri tertentu yang sepenuhnya berorientasi pada kebutuhan yang berbeda dari kelompok tertentu. Pembeli dan penjual dalam industri tersebut dihubungkan untuk meningkatkan efisiensi biaya operasi, pasokan, persediaan dan waktu siklus.
- Horizontal E-Marketplace
Disesuaikan dengan fungsi atau proses yang penting dalam banyak industri. Mereka berjalan di beberapa industri atau banyak dan fokus pada pengetahuan yang tepat dari proses yang tepat untuk mencapai hasil yang optimal.

Evolusi dalam Marketplaces
Secara prinsip, e-Marketplace berkembang melalui empat tahapan evolusi berdasarkan konsep yang dikembangkan oleh Warran D. Raisch. Keempat tahapan evolusi tersebut masing-masing adalah:
• Commodity Exchanges
• Value-Added Services
• Knowledge Networks
• Value Trust Networks

Commodity Exchanges
Pada bentuk awal ini, e-Marketplace merupakan arena tempat bertemunya berbagai pihak atau entiti yang memilki tujuan utama untuk berdagang (transaksi jual-beli). Produk atau jasa yang paling cocok untuk diperdagangkan dalam e-Marketplace ini adalah yang bersifat komoditas. Alasannya adalah karena selain sesuai dengan karakteristik transaksi dagang yang cepat dan berjangka pendek, barang-barang komoditas ini mudah sekali menentukan harganya sehingga tidak sulit jika dipertukarkan secara internasional (dengan memakai standar pembayaran semacam kartu kredit dan transfer bank). Perbedaan yang mendasar antara pasar konvensional dengan e-Marketplace jenis ini adalah pada konsep transparansi. Di sisi pembeli (buyer transparency), besar sekali manfaat yang diperoleh jika bertransaksi di pasar ini karena melalui internet harga-harga produk maupun jasa dapat secara transparan diketahui. Artinya, karena begitu banyaknya pemasok (suppliers) produk atau jasa yang sama, maka seorang calon pembeli dapat melakukan pengecekan dan perbandingan antara masing-masing harga yang ditawarkan tersebut, tentu saja dengan tujuan untuk mencari harga termurah. Selain harga, transparansi terhadap kualitas pelayanan, aturan garansi, fasilitas asuransi, dan jaminan pelayanan purna jual merupakan beberapa hal yang dapat pula diperbandingkan keberadaannya oleh para calon pembeli. Untuk produk-produk khusus, dimana tidak banyak pemasok yang menawarkannya, aspek transparansi dapat pula terlihat, karena pembeli dapat melakukan perhitungan tersendiri mengenai tingkat kewajaran harga yang ditawarkan pemasok tersebut (karena pada dasarnya sebuah perusahaan harus melalui beberapa tahap aktivitas/proses penciptaan produk yang dengan mudah dapat dihitung biayanya per tahap melalui pengecekan lansung di internet). Di sisi penjual pun manfaat transparansi dapat diperoleh (supplier tranparency). Manfaat pertama adalah diketahuinya tingkat kompetitif yang ada dengan cara mempelajari bagaimana para pesaingan bisnisnya berusaha merebut calon pembeli yang ada di internet. Dengan mengetahui hal tersebut, maka dengan mudah dapat disusun strategi bersaing yang efektif tanpa harus mengeluarkan biaya khusus (biasanya dialokasikan untuk mempelajari pasar dan perilaku pelanggan). Manfaat kedua adalah sebuah perusahaan pemasok dapat benar-benar memilih rekanan atau mitra kerja bisnisnya yang paling cepat, murah, dan berkualitas baik, karena dengan mudahnya pemasok tersebut dapat melakukan pengecekan terhadap kinerja mitra bisnis tersebut melalui internet. Mekanisme transparansi yang terjadi di e-Marketplace ini perlahan-lahan akan membentuk sebuah pasar perdagangan yang sangat efisien, yang terasa sulit dan membutuhkan waktu lama untuk terjadi di pasar konvensional. Bentuk-bentuk bisnis semacam lelang dan jual-beli produk retail merupakan primadona dalam arena perdagangan virtual ini.

Value Added Services
Perkembangan berikutnya dari e-Marketplace akan menuju kepada terbentuknya sebuah arena dimana terciptanya sebuah bentuk penawaran-penawaran baru terhadap sebuah metode jual-beli yang belum/sulit terjadi di pada pasar konvensional (value added services). Filosofi utama yang mendasari jenis perdagangan ini adalah suatu pandangan yang mengatakan bahwa setiap konsumen (atau calon pembeli) adalah unik, sehingga mereka sebenarnya mengharapkan untuk memperoleh atau dapat membeli produk atau jasa yang khusus sesuai dengan kebutuhan atau kesukaan masing-masing individu. Dengan kata lain, perusahaan harus mampu menghasilkan dan menawarkan produk atau jasa yang dapat di-tambahsulam-kan (tailor made) sesuai dengan keinginan unik pelanggan. Selain variasi produk yang dapat disesuaikan, harga, cara pengiriman, lama garansi, jenis asuransi, dan hal-hal lain pun dapat dipilih sesuka hati konsumen. Di e-Marketplace, hal ini sangat mudah dilakukan karena banyak sekali aspek-aspek penciptaan produk atau jasa yang dapat dengan mudah di-digitalisasi-kan. Semakin hal serupa tidak dapat dilakukan di pasar konvensional, semakin besar value added yang ditawarkan oleh eMarketplace. Industri dengan produk-produk yang dapat di-digital-kan merupakan primadona di e-Marketplace ini seperti: media dan publikasi, musik dan rekaman, hiburan, kurir, dan lain sebagainya.

Knowledge Networks
Perkembangan berikutnya dari e-Marketplace adalah menuju ke sebuah komunitas yang berbasis pengetahuan (knowledge). Perusahaan adalah merupakan kumpulan dari sumber daya manusia dengan kompetensi dan keahlian yang beragam. Interaksi antara perusahaan dengan mitra bisnis, stakeholder (yang berkepentingan), dan konsumen merupakan tidak hanya merupakan sebuah komunikasi pasif belaka, namun di dalamnya terkandung aspek-aspek pengetahuan yang secara sadar atau tidak saling dipertukarkan. Lihatlah bagaimana dengan hanya berbekal fasilitas browsing dan situs-situs portal, seseorang yang sangat awam di bidang tertentu dalam waktu singkat dapat memiliki berbagai referensi berharga berkualitas tinggi untuk dipelajari. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa hanya dengan berbekal email dan situs (homepage), seorang individu dapat mengembangkan bisnis dengan berbagai sumber daya data dan informasi yang telah tersedia gratis di internet. Di samping itu, perusahaan pun dapat “belajar” banyak dari perusahaan-perusahaan lain, baik yang merupakan mitra bisnis atau pun para pesaingnya. Konsumen pun menjadi bertambah “pintar” karena hampir tidak ada lagi hal yang dapat disembunyikan oleh para penjual produk atau jasa. Hampir tidak ada lagi produk atau jasa dengan kualitas buruk yang mampu bertahan lama di pasaran karena konsumen akan “diberitahu” oleh sumber-sumber lain melalui internet mengenai produk atau jasa yang buruk mutunya tersebut. E-Marketplace ini secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas perdagangan di dalam kehidupan manusia, karena sudah tidak ada lagi yang dapat 3 dikelabui atau “dibodohi” oleh siapapun. Setiap tawaran, ajakan, data, maupun informasi dapat dengan mudah dicek kebenarnnya di internet.

Value Trust Networks
Akhirnya e-Marketplace akan berkembang ke sebuah jejaring yang merupakan pusat bertemunya berbagai individu, komunitas, institusi, perusahaan, bisnis, pemerintah, negara, dan entiti-entiti lain yang kehadirannya merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Berbagai interaksi yang tidak efisien dan efektif lagi dilakukan di pasar konvensional akan segera beralih ke e-Marketplace. Komunitas manusia akan terbentuk di dunia maya berdasarkan kepentingannya masing-masing (workgroups). Tentu saja interaksi tersebut dapat terwujud jika jejaring e-Marketplace yang ada dapat dipercaya. Berbagai prasyarat yang harus dipenuhi oleh eMarketplace untuk menuju kepada lingkungan tersebut di antaranya adalah: faktor keamanan dalam bertransaksi, jaminan privasi dalam berkomunikasi, adanya standar pertukaran informasi antar institusi yang disepakati, dan berlakunya hukum dunia maya yang efektif. Pada akhirnya nanti, akan terjadi konvergensi yang utuh antara pasar konvensional dengan e-Marketplace. Apapun bentuknya nanti, yang pasti akan mendatangkan dampak positif dan negatif bagi kelangsungan hidup manusia. Yang penting untuk dicermati adalah bagaimana memanfaatkan kemajuan dan inovasi teknologi yang ada untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Tanpa adanya usaha ke arah itu, nischaya kehadiran teknologi justru akan mempercepat kemusnahan komunitas manusia di bumi ini.




BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Evolusi e-Marketplace dalam dunia bisnis berkembang melalui berbagai tahapan-tahapan untuk dapat mendukung pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen dapat memperoleh suatu produk dengan harga yang lebih murah. Begitu juga jenis antarmuka web yang dipilih dengan pertimbangan fleksibilitas implementasi perangkat lunak untuk kemudahan pengguna, deployment, serta kemampuan cross platform.

Minggu, 17 April 2016

PENGEMBANGAN & IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
ANALISIS SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN




Dosen Pembimbing


Oleh :
Izza Prayoga [4114063]






FAKULTAS TEKNIK SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL 'ULUM JOMBANG
TAHUN 2016


Latar Belakang
Perpustakaan Rumah Baca Gang Masjid (RBGM) merupakan lembaga sosial non profit yang didirikan sebagai sebuah komitmen dan kepedulian di dunia pendidikan dengan tujuan menumbuhkan minat baca dan membangun karakter positif anak-anak. RBGM berdiri pada tanggal 2 Mei 2011, berlokasi di jalan KH. A. Dahlan Gang Masjid No.09, Jombang, Jawa Timur.
Yang menjadi sasaran dari RBGM adalah masyarakat sekitar RBGM, yaitu anak-anak pedagang kaki lima Alun-alun Jombang, anak sekolah, mahasiswa, dan juga anak-anak yang ada di daerah yang tidak memiliki taman bacaan. Sehingga tidak ada pembedaan pengunjung/peminjam baik anak-anak pedagang kaki lima, anak-anak sekolah, mahasiswa maupun umum semuanya dianggap sama, yang menjadi pembeda adalah pengunjung dibagi menjadi pengunjung yang sudah menjadi member dan pengunjung yang belum menjadi member atau pengunjung umum. Sistem yang dipakai di perpustakaan ini masih bersifat manual (pencatatan baik pencatatan member, buku maupun transaksi peminjaman dan pengembalian).

Rumusan Masalah
Berdasarkan data dan informasi yang kami dapatkan bahwa di dalam sistem sirkulasi perpustakaan pada LSM tersebut, dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1.      Kurang maksimalnya kinerja petugas dalam melayani pengunjung perpustakaan karena kegiatan sirkulasi yang terlalu banyak pencatatannya di jurnal(manual).
2.      Pembuatan laporan yang cukup memakai banyak waktu dan data yang dihasilkan belum akurat, misalnya penyelesaikan laporan statistik yang menghabiskan banyak waktu.
3.      Terlalu banyak pencatatannya di jurnal(manual) sehingga memakan banyak waktu dan tidak efisien dalam hal penggunaan waktu, biaya dan tenaga.
4.      Kontrol pada pencatatan, penyimpanan dan pengolahan dikerjakan oleh petugas sehingga memungkinkan terjadinya banyak kesalahan baik pada pencatatan juga kesalahan pengolah data serta penyajian informasi.
5.      Tidak adanya layanan pencarian terhadap koleksi buku, meskipun ada itu terbatas pada katalog buku yang membingungkan anggota.
6.      Kurang efisien karena pencatatan dan dokumentasi dilakukan secara manual memakan banyak waktu dan tempat.

Batasan
Efektif dan efisiensi pengelolaan pelayanan pada perpustakaan Rumah Baca Gang Masjid (RBGM).

Tujuan
Menggantikan sistem perpustakaan yang masih bersifat manual menjadi sistem informasi perpustakaan terkomputerisasi sehingga pelayanan dan proses transaksi di perpustakaan menjadi lebih efektif dan efisien.

Landasan Teori
-          Analisis Sistem
Analisis  sistem  didefinisikan  sebagai  penguraian  dari suatu  sistem  informasi  yang utuh  ke  dalam  bagianbagian  komponennya  dengan  maksud untuk mengidentifikasikan  dan  mengevaluasi  permasalahan permasalahan,  kesempatan-kesempatan,  hambatanhambatan  yang  terjadi  dan  kebutuhan-kebutuhan  yang diharapkan  sehingga  dapat  diusulkan  perbaikanperbaikannya.  Pemrogram  dapat didefinisikan  sebagai pembuat  kode  program  untuk  suatu  aplikasi  tertentu berdasarkan  rancang  bangun  yang  telah  dibuat. (Jogiyanto HM, 2001:64).

Metode Penelitian
Dalam pengumpulan data, akan digunakan beberapa metode untuk menentukan kebutuhan sistem yang akan digunakan. Adapun metode yang akan digunakan adalah:
1.      Metode Observasi
Mengunjungi langsung perpustakaan tersebut untuk melihat fakta yang terjadi disana.
2.      Metode Wawancara
Melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak terkait untuk mendapatkan permasalahan- permasalahan yang terjadi di perpustakaan JOY
3.      Metode Kearsipan
Melihat arsip-arsip peminjaman, pengembalian, dan pendataan member untuk menentukan sistem yang akan dibuat.

Analisis Sistem
Dalam analisis sistem perpustakaan ini, terdapat beberapa hal yang kami analisis yaitu :
1.      Business User.
2.      Analisis Fungsional dan Non Fungsional Sistem.
3.      Analisis Jabatan.
4.      Business Rules.
5.      Business Problem & Solution.

Ø  Business User
Siapa saja yang terlibat dalam sistem
1.      Pengelola perpustakaan.
2.      Petugas perpustakaan.
3.      Peminjam/member.

Ø  Analisis Fungsional Sistem
Dalam analisis fungsional sistem ini menjelaskan apa saja yang bisa dilakukan sistem nantinya
1.      Sistem harus mampu melakukan input, edit dan delete data buku maupun pencarian.
-          Pengguna dapat memasukkan tentang data-data buku yang meliputi kode buku, judul buku, pengarang, penerbit, jumlah halaman dll.
-          Pengguna dapat menghitung data buku secara keseluruhan.
-          Pengguna dapat menampilkan data buku berdasakan kategori tertentu.
-          Pengguna mampu menampilkan data-data buku yang sering di pinjam.
-          Pengguna dapat menghapus data buku yang hilang.
-          Pengguna dapat menampilkan laporan data buku baik harian, bulanan maupun tahunan.
-          Sistem menyediakan katalog dan informasi buku yang tersedia di perpustakaan sehingga pengguna dapat melakukan pencarian buku dengan cepat.
2.      Sistem harus dapat melakukan transaksi peminjaman dan pengembalian buku.
a.       Sistem dapat melakukan transaksi peminjaman buku yang meliputi :
-          Sistem dapat menampilkan jumlah buku yang dipinjam.
-          Sistem dapat menampilkan tanggal kembali secara otomatis.
-          Sistem dapat mengetahui apakah buku yang dipinjam sudah dikebalikan atau belum.
-          Sistem dapat menampilkan data peminjam yang paling sering meminjam buku.
b.      Sistem dapat melakukan transaksi pengembalian buku yang meliputi :
-          Sistem dapat menampilkan denda yang harus dibayar.
-          Sistem dapat menampilkan total buku yang dipinjam.
-          Sistem dapat menampilkan data-data buku bila peminjam menghilangkan buku yang dipinjam.
-          Sistem dapat menampilkan data peminjam yang belum mengembalikan.
Pengguna dapat menampilkan laporan transaksi peminjaman maupun pengembalian baik harian, bulanan maupun tahunan.
c.       Sistem harus dapat melakukan pendataan member/anggota.
-          Pengguna dapat memasukkan data member baru yang meliputi Nomor member, nama, alamat dan no telp.
-          Pengguna dapat mencetak kartu member.
-          Pengguna dapat menampilkan data member berdasarkan kategori tertentu.
-          Pengguna dapat menampilkan laporan data member baik harian, bulanan maupun tahunan.
Ø  Analisis Non Fungsional Sistem
Tipe kebutuhan yang berisi property perilaku yang dimiliki oleh sistem
·         Operasional
-          Menggunakan sistem operasi Microsoft Windows XP atau 7.
-          Spesifikasi komputer minimum Pentium 4.
-          Kebutuhan memori minimm 256 MB RAM.
-          Kebutuhan Hardisk 10 GB.
-          Monitor.
-          Database menggunakan MySql.
·         Keamanan
-          Sistem dan databasenya dilengkapi dengan password.
-          Setiap user yang akan menggunakan sistem ditentukan level aksesnya.

Ø  Analisis Jabatan.
Jabatan-jabatan yang terkait dengan sistem dan apa saja tugas dan pembagian kerja masing-masing jabatan, serta bagaimana kontrol datanya.
1.      Pengelola
Pengelola mendapat hak akses terhadap sistem dalam mengontrol data buku dan data pekerja/petugas perpustakaan. pengelola juga mempunyai hak akses lebih dari pekerja/petugas perpustakaan dan dapat juga melakukan tugas pekerja/petugas perpustakaan. Dari 3 analisis fungsional sistem, maka pengelola mempunyai hak akses atas :
-          Melakukan input, edit dan delete data buku maupun pencarian.
-          Melakukan transaksi peminjaman dan pengembalian buku.
-          Melakukan pendataan member.
-          Selain itu pengelola juga bisa memberikan hak akses lebih kepada petugas perpustakaan melalui setting hak akses.
2.      Petugas perpustakaan.
Petugas perpustakaan mendapat hak akses melalui pengelola. Dari 3 analisis fungsional sistem, petugas perpustakaan mempunyai hak akses atas :
-          Melakukan transaksi peminjaman dan pengembalian buku.
-          Melakukan pendataan member.
-          Melakukan pencarian buku.
3.      Pegunjung
Pengunjung hanya dapat melakukan pencarian buku saja.

Ø  Business Rules.
Aturan atau batasan yang berlaku didalam sistem perpustakaan.
·         Pengunjung perpustakaan terbagi menjadi pengunjung member dan umum (non- member)
-          Member
Ø  Dapat meminjam buku.
Ø  Mendapatkan kartu member perpustakaan.
-          Umum (non-member)
Ø  Hanya dapat membaca di perpustakaan saja.
-          Peminjam bisa meminjam maksimal 5 buah buku sekali pinjam.
-          Jangka waktu peminjaman buku maksimal 5 hari (hari libur tidak dihitung).
-          Keterlambatan pengembalian buku akan didenda sebesar Rp.500,-/buku/hari.
-          Menghilangkan atau merusak buku akan dikenakan denda sebesar harga buku tersebut.

Ø  Business Problem & Solution.
Dari perumusan masalah yang telah dijelaskan diatas, maka didapat solusi menggunakan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Controlling, Eficiency dan Services) sebagai berikut :
Analisis
Sistem lama
Sistem baru (berbasis komputer)
Performance (kinerja).
Kegiatan pencatatan buku dan sirkulasi peminjaman dan pengembalian yang terlalu banyak pencatatannya di jurnal(manual).
Semua kegiatan baik pencatatan maupun sirkulasi peminjaman dan pengembalian serta penyajian informasi sudah terkomputerisasi sehingga kinerja lebih efektif dan lebih efisien waktu.
Information (informasi)
Data-data dicatat pada kertas-kertas dan tidak adanya integrasi antardata yang disimpan, hal ini menyebabkan sulitnya analisa data dalam proses pembuatan laporan dan penyediaan informasi lainya. Hal ini akan mempengaruhi kualitas informasi yang dihasilkan, mungkin menghasilkan informasi yang tidak akurat atau bisa juga akurat tapi tidak tepat waktu.
Sistem informasi berbasis komputer dengan kemampuannya mengintegrasikan dan memproses data-data akan memudahkan analisa antardata dalam pembuatan laporan.
Economic (ekonomi)
Pencatatan dilakukan di jurnal(manual) sehingga memakan banyak waktu dan tidak efisien dalam hal penggunaan waktu, biaya dan tenaga.
Dengan sistem berbasis komputer maka pencatatan dapat dikerjakan dengan lebih baik sehingga mengurangi beban biaya, tenaga dan waktu.
Control (Keamanan)
Kontrol pada pencatatan, penyimpanan dan pengolahan dikerjakan oleh petugas sehingga memungkinkan terjadinya banyak kesalahan baik pada pencatatan juga kesalahan pengolah data serta penyajian informasi.
Pada sistem berbasis komputer kontrol akan dilakukan komputer dan petugas sehingga kesalahan dapat diminimalisir.
Efisiency (Efisiensi)
Pencatatan dan dokumentasi dilakukan secara manual memakan banyak waktu dan tempat.
Dokumentasi dilakukan secara otomatis sehingga lebih efisien. Selain itu, penyimpanan dokumentasi tersebut pada pada harddisk tidak memerlukan banyak tempat.

Services (Layanan)
Pelayanan terhadap transaksi peminjaman dan pengembalian serta pembuatan laporan akan memakan waktu lama karena pencatatan dan pengecekan serta validitas dilakukan secara manual oleh petugas.
Sistem berbasis komputer akan memberikan pelayanan yang lebih cepat karena validitas, dokumentasi, analisa dan pemprosesan data transaksi dilakukan oleh komputer.

Model Data
1.      Entitas Member
Atribut
Id_member
Nama_member
Alamat
No_telp
Tipe Data
Char(5)
Varchar(50)
Varchar(50)
Varchar(15)
Konstrain
Primary Key
Not null
2.      Entitas Transaksi
Atribut
Id_transaksi
Kode_buku
Id_member
Tgl_pinjam
Tgl_kembali
Tgl_dikembalikan
Id_petugas
Tipe Data
Char(5)
Char(10)
Char(5)
Date
Date
Date
Char(5)
Konstrain
Primary Key
Primary Key
Primary Key
Not null
Not null
3.      Entitas Buku
Atribut
Kode_buku
Judul_buku
Pengarang
Penerbit
Thn_terbit
Tgl_masuk
Status_pinjam
Sinopsis
Kode_kategori
No_rak
Jml_buku
Tipe Data
Char(10)
Varchar(50)
Varchar(50)
Varchar(50)
Integer
Date
Boolean
Text
Char(5)
Char(5)
Integer
Konstrain
Primary Key
Not null




Not null

Foreign Key
Foreign Key
Not null
4.      Entitas Petugas
Atribut
Id_petugas
Nama_petugas
Alamat
No_telp

Status
Password
Tipe Data
Char(5)
Varchar(50)
Varchar(50)
Varchar(15)
Varchar(20)
Varchar(20)
Konstrain
Primary Key
Not null


Not null
Not null
5.      Entitas Denda
Atribut
Id_transaksi
Kode_buku
Id_member
Tgl_denda
Jml_denda
Tipe Data
Char(5)
Varchar(10)
Varchar(10)
Date
Currency
Konstrain
Primary Key
Primary Key
6.      Entitas Kategori
Atribut
Kode_member
Nama_kategori
Tipe Data
Char(5)
Varchar(50)
Konstrain
Primary Key
7.      Entitas Rak
Atribut
No_rak
Lokasi
Tipe Data
Char(5)
Varchar(20)
Konstrain
Primary Key



Contoh Program